Sabtu, 10 Oktober 2009

Membaca Bahasa Tubuh

Pernahkan anda merasa bahwa orang yang berbicara dengan anda tidak bicara secara jujur? Atau merasa sangat tidak nyaman dengan lawan bicara anda? Atau sebaliknya? Bila demikian, anda sedang tidak sendirian. Bahkan semua orang didunia pasti pernah merasakan hal itu..Bila kita sedang berkomunikasi dengan orang lain, selain kata-kata yang kita ucapkan, tubuh kita mengeluarkan pula isyarat-isyarat yang mendukung ucapan kita, yang dikenal dengan Bahasa Tubuh.. sialnya, bila mulut bisa diajak kompromi untuk mengeluarkan kata-kata dusta, Bahasa Tubuh tidak demikian halnya.

Bahasa Tubuh bahasa inggrisnya adalah Body Language.. Tapi, kalau kita bilang Body Language, hampir bisa dipastikan orang akan mengira kita ngomongin senam Body Language.. hehehe..Riset membuktikan bahwa komponen komunikasi secara verbal (percakapan) kurang dari 35% dan lebih dari 65% komunikasi dilakukan secara non verbal (bahasa tubuh). Komunikasi akan terjadi secara efektif bila ada kesesuaian antara apa yang diomongkan dengan gerak gerik tubuh yang mendukung. Bila kita merasa bahwa lawan bicara kita sedang tidak jujur dengan kita sebenarnya karena ada gerak-gerik tubuh tertentu yang tidak sesuai dengan yang diucapkan. Misalnya kita bilang bahwa makanannya enak sekali, tetapi cara makan kita tidak lahap dan sedikit demi sedikit..

Banyak manfaat yang bisa diperoleh bila kita menguasai bahasa tubuh ini. Baik positif maupun negatif. Saya ingat dulu sewaktu saya baru lulus SMA pernah main ke Jakarta bersama Arief Pangayoman. Di Blok M ada orang yang menjual handuk-handuk yang digulung dan dibungkus kertas warna putih semua. Di dalam handuk-handuk itu ada hadiahnya. Jadi kita seperti membeli kucing dalam karung. Saya lupa harga jualnya, tapi kira-kira 3 bungkus seharga seribu atau limaribu. Penjual ini di kelilingi oleh orang-orang yang ingin sekedar melihat atau tertarik untuk membeli. Dengan suara lantang.. ” Ayo, dipilih ..dipilih.. dipilih”…bungkusan digonta ganti.. Herannya, siapapun orang yang ditawari dia selalu berhasil membuatnya membeli. Saya ingat posisi tangan saya selalu bersedekap bila melihat hal-hal semacam ini. Saat itu sayapun berharap untuk ditawari, tidak untuk membeli, tetapi untuk menolaknya mentah-mentah.

Tetapi tidak pernah ada penawaran untuk saya. Teman saya si Arief ini memang selalu jago ketika mengamati hal-hal yang di luar kebiasaan. Dia melihat bahwa orang-orang yang ditawari mempunyai posisi yang sama.. saya lupa posisi seperti apa yang dibilang Arief, cuman saya sekarang bisa membayangkan kira-kira posisi kepala agak tertarik miring kekiri, tangan terbuka atau salah satu tangan memegang dagu, dsb..dsb

Seorang penjual yang baik tidak akan pernah menawari saya.. kenapa?.. Karena posisi kedua tangan saya yang bersedekap. Bahasa Tubuh saya mengatakan bahwa saya tidak tertarik sama sekali dengan barang yang anda tawarkan..

Para pencopet juga termasuk orang-orang yang ahli membaca bahasa tubuh. Ada dua orang kenalan. Yang satu orangnya kecil mungil, sementara satunya lagi tinggi besar. Dua orang ini dulunya pernah sama-sama ambil S2 di Jakarta. Tahu sendiri Jakarta khan surganya para pencopet.. apalagi bagi para pengguna kendaraan umum.. Kedua orang ini sering bepergian bersama dengan kendaraan umum yang sama. Herannya orang yang tinggi besar ini justru sering kecopetan sementara yang kecil mungil tidak pernah sama sekali. Pencopet bisa mengenali orang-orang yang kurang waspada ditengah keramaian.

Sama halnya dengan percakapan yang terdiri dari kata-kata untuk membuat kalimat, bahasa tubuh juga tidak berdiri sendiri. Tetapi ada sekumpulan isyarat atau gerak-gerik yang akan membuat semacam ’kalimat’ untuk dimengerti artinya. Tangan digaruk-garukkan ke leher bisa jadi diartikan dia sedang tidak bicara jujur, tapi bisa jadi dia memang sedang gatal beneran..

Para ahli Bahasa Tubuh ini kalau di negara-negara maju seperti Amerika sering dimanfaatkan untuk menilai kata-kata yang dilontarkan oleh para politisi.. apakah dia mengucapkan sesuatu dengan tulus atau sekedar cari muka saja. Sewaktu ada kasus Bill Clinton dan Monica Lewinsky, ada foto Bill Clinton sedang menutup mulutnya dengan kedua jari telunjuk kanan kirinya. Ada kecenderungan orang kalo berbohong selalu menutupi mulutnya. Pada anak kecil akan terlihat langsung menutupi mulutnya, sedangkan pada usia dewasa cara menutupinya sudah semakin canggih.. tidak secara langsung.. misalnya dengan tangan yang pura-pura menyentuh hidung, atau seperti Bill Clinton tadi..

Jadi, jangan coba-coba berbohong.. bahasa tubuh anda tidak akan pernah bisa diajak kompromi..


http://sma1jember.info/category/cerita-cerita-enteng/

Tidak ada komentar: